Meir Batara
Tuesday 5 May 2015
BerKTX dengan KRpass
Kereta Cepat ala Korea
Monday 4 May 2015
Gumilamo #Part 1
Pulau Tupu-Tupu
Wednesday 15 April 2015
Cherry blossom in Jinhae.
Thursday 1 May 2014
Move on or?
Ceritanya berkisah tentang Rahmi (Sissy Priscillia) yang akan segera menikah dengan Raka (Aditya Herpavi), namun dengan hadirnya Nimo (Miller), cinta monyet Rahmi waktu SMA ke kehidupan sempurna Rahmi membuat Rahmi menjadi galau. Memori-memori SMA dahulu mulai terkenang kembali.Rasa cinta Rahmi yang begitu besar terhadap Raka ternyata sulit tertepis oleh hadirnya sosok Nimo. Rahmi yang sejak dulu mengidolakan Nimo, tidak pernah berhenti berjuang untuk tahu apa perasaan Nimo kepadanya. Selama lima tahun lebih, Rahmi dihantui rasa penasaran akan apa yang cinta monyetnya itu rasakan. Mungkinkah hanya cinta bertepuk sebelah tangan? Atau cinta yang akan dibalas seutuhnya?
Kebingungan ini terus berlanjut sampai Nimo menyatakan cinta kepada Rahmi –bahwa ia sudah memendam rasa suka itu dari mulai pertama bertemu Rahmi. Merasa kaget, Rahmi yang semula tidak akan pernah percaya bahwa Nimo juga memendam rasa yang sama terhadapnya, akhirnya marah. Setelah mendapat nasihat dari Alin untuk bilang kalau Rahmi sebentar lagi akan menikah, Rahmi pun menjadi semakin bingung.
Raka, sang tunangan, curiga singkat cerita Rahmi jujur kepada Raka bahwa ia tidak bisa melupakan Nimo, dan Rakapun akhirnya rela melepaskan Rahmi untuk bersama Nimo.
Saya juga teringat dengan film "Hari Untuk Amanda" yang bercerita tentang Amanda (Fanny Fabriana) yang merasa bimbang dan cemas karena mantan pacarnya Hari (Oka Antara) hadir kembali dalam kehidupannya ketika dia akan menikah dengan Dody (eza Rahardian). Hubungan Amanda dengan Hari pernah dibina selama 8 tahun ini kandas di tengah jalan, kemudian Amanda berkenalan dan berencana menikah dengan Dody.
Disaat persiapan pernikahan, Amanda merasa biasa–biasa saja bahkan bingung dengan keadaannya sekarang. Karena si Dody terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa dengan persiapan nikahnya, maka Amanda lah yang berusaha keras mengatur semua itu seperti membagi undangan dan sebagainya. Disaat Amanda membagi undangan pernikahan, Amanda pergi ke rumah Hari.
Hari menawarkan bantuan untuk menemani Amanda mengantarkan undangan pernikahannya pada hari itu. Moment itu lah yang dimanfaatkan oleh Hari untuk mengenang masa lalu nya dengan Amanda. Benih cinta lamapun kembali bersemi kembali diantara mereka berdua. Konflik akhirnya muncul diantara Amanda dan Dody, mereka bertengkar di telpon. Amanda mulai kesal dengan sikap dody yang tidak pernah memberikan kesempatan berbicara dan selalu sibuk dengan pekerjaannya. Haripun mengoyahkan tekad Amanda untuk menikah dengan Dody dan Amandapun terhanyut. Hari makin menjejalkan keyakinannya untuk menikah. Dia berjanji pada Amanda akan menyelesaikan semuanya. Dia yang akan bicara pada orang tua Amanda. Membereskan tetek bengek yang lainnya. Tapi untuk itu dia butuh Amanda kembali jadi dirinya dulu. Kembali jadi Amanda yang penuh spontanitas. Hari lantas mengajak Amanda untuk berlibur seminggu dari sekarang. Melupakan semuanya terlebih dahulu, baru setelah itu mereka menikah.
Singkat cerita, Amanda menyerahkan undangan pernikahannya kepada Hari. Hari menatap undangan dengan stiker namanya di bagian alamat itu. Di titik ini Hari sadar kalau Amanda memang sudah berubah. Dia tidak bisa merubah Amanda lagi. Amanda yang ada di sampingnya sekarang bukan lagi Amanda-nya yang dulu. Ini bukan seperti merekonstruksi bangunan seperti lego. Ini masalah pilihan hati. Dan Amanda sudah memilih Dody